Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

NAIKNYA HARGA CABAI

Harga cabai naik sejak menjelang tahun baru, terutama harga cabai rawit merah yang melonjak hingga tiga kali lipat di Jakarta sampai akhir pekan lalu. Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan mengatakan cuaca adalah penyebab kenaikan harga. Warsi sibuk menimbang cabai merah keriting untuk pembeli di kios sayuran miliknya di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat. Menurutnya, sejak pekan lalu jumlah cabai yang dijualnya berkurang akibat minim pasokan dan harganya pun cenderung naik. Pemerintah siapkan solusi atasi harga pangan akibat banjir Hujan dan banjir landa Indonesia, harga pangan melonjak Kenaikan harga terjadi pada komoditas cabai rawit merah yang mencapai hampir tiga kali lipat hingga Rp140.000 per kilogram. Adapun harga cabai merah mencapai Rp40.000 per kilogram. "(Harga cabai) Rp140.000. (Naik) sudah hampir seminggu, ya naik turun kalau cabai sih. Ya rawit hijau sama merah yang paling mahal, dari  sono nya sih  nggak ada dari kebunnya. Biasa jual 10 kg jadi tiga k

HARGA SEMBAKO YANG MAKIN MENCEKIK LEHER RAKYAT

Dalam beberapa pekan terakhir, harga-harga kebutuhan pokok terus merangkak naik. Hanya dalam beberapa pekan, harga kebutuhan pokok sudah naik tiga kali, yakni menjelang kenaikan harga BBM, pasca pengumuman kenaikan harga BBM, dan menjelang Ramadhan. Di Jakarta, harga daging sapi sudah mencapai Rp 95 ribu per kg. Menurut para pedagang, kenaikan harga daging terjadi hampir setiap hari. Sementara harga cabe rawit juga melonjak menjadi Rp 70 ribu per kg. Padahal, sebelumnya harga cabe rawit masih Rp 60 ribu per kg. Rata-rata kenaikan harga sembako berkisar 20-40%. Kenaikan harga sembako ini memang sudah diprediksi. Setidaknya kedepan ada dua momentum yang memicu kenaikan, yakni bulan puasa dan lebaran. Hanya saja, berbeda dengan kenaikan tahun sebelumnya, kenaikan sembako tahun ini berhimpitan dengan kenaikan harga barang akibat kenaikan harga BBM. Dampak kenaikan sembako ini sangat telak bagi rakyat.  Pertama , Kenaikan harga sembako ini berentetan dengan kenaikan harga barang dan

PENURUNAN HARGA SAHAM BBRI

  Pergerakan harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pada perdagangan Kamis (28/9) melemah 3,61%. Saham berkode BBRI sempat turun 550 poin dan pada penutupan perdagangan bertengger pada level Rp 14.700. Sebelumnya, harga saham BBRI dibuka pada level Rp 15.025. Sedangkan pada penutupan sehari sebelumnya, saham BBRI ditutup pada level Rp 15.250. Hari ini,  market cap  BBRI berada pada valuasi Rp 362,64 triliun. Muhammad Nafan Aji Analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan bila pada  daily trend  masih mengalami fase akumulasi. Sehingga masih belum  downtrend , terkecuali harganya sudah menembus batas bawah Rp 14.300. "Mungkin secara sentimen, para pelaku pasar masih  wait and see  terhadap pencanangan target kinerja BBRI pada tahun 2018," terang Nafan kepada KONTAN, Kamis (28/9). Ada kecenderungan investor melakukan  profit taking  terhadap BBRI. Ketika harga sudah menyentuh Rp 15.750, Nafan menilai para investor ramai-ramai melakukan aksi tersebut. Selain itu, j

EKONOMI MIKRO DAN MAKRO

Ekonomi makro merupakan kegiatan perekonomian yang mempelajari secara keseluruhan,  artinya dalam cabang ilmu ekonomi makro menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak masyarakat, perusahaan, dan pasar.  Dalam perkembangan Ekonomi Makro berkaitan dengan masalah ekonomi publik (negara). Aspek analisis dalam Ekonomi Mikro adalah sebagai berikut: Pendapatan nasional Investasi Kesempatan kerja Inflasi Neraca pembayaran Ekonomi mikro merupakan kegiatan perekonomian yang mempelajari hanya pada bagian kecilnya, artinya bagian kecilnya yaitu seperti perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Dalam perkembangan ekonomi mikro yang kini telah melahirkan beragam teori dan konsep mengenai ekonomi regional, ekonomi manajerial, ekonomi lingkungan, dan ekonomi sumber daya alam. Dalam aspek analisis Ekonomi Mikro adalah sebagai berikut.. Analisis biaya dan manfaat Teori permintaan dan

PENYEBAB TERJADINYA INFLASI

Pengertian inflasi Inflasi merupakan suatu keadaan ekonomi dimana harga-harga barang secara umum menjadi naik secara terus menerus selama kurun waktu tertentu. Kenaikan harga barang digolongkan secara umum karena sebagian besar harga barang terlebih komoditi utama mengalami kenaikan harga namun masih ada sebagian kecil yang tidak mengalami kenaikan harga atau malah mengalami turun harga. Selain itu inflasi juga memiliki ciri kenaikan harga yang terus menerus. Apabila kenaikan harga hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu seperti lebaran, natal, tahun baru, ataupun menjelang pemilu tidak bisa dikategorikan sebagai inflasi. Kenaikan harga barang atau inflasi bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab terjadinya inflasi.  Penyebab terjadinya inflasi Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya inflasi antara lain penurunan nilai tukar mata uang, permintaan yang tinggi terhadap suatu barang, bertambahnya uang yang beredar, dan

BI MENURUNKAN TINGKAT SUKU BUNGA

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 Agustus 2017 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps dari 4,75% menjadi 4,50%, dengan suku bunga Deposit Facility turun 25 bps menjadi 3,75% dan Lending Facility turun 25 bps menjadi 5,25%, berlaku efektif sejak 23 Agustus 2017.  Penurunan suku bunga acuan ini akan diikuti dengan penurunan suku bunga instrumen moneter lainnya. Kebijakan penurunan suku bunga tersebut konsisten dengan adanya ruang pelonggaran kebijakan moneter dengan rendahnya realisasi dan prakiraan inflasi tahun 2017 dan 2018 di dalam kisaran sasaran yang ditetapkan, serta terkendalinya defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman. Risiko eksternal terkait dengan rencana kenaikan Fed Funds Rate (FFR) dan normalisasi neraca bank sentral AS mereda sehingga perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri Indonesia tetap menarik. Penurunan suku bunga kebijakan diharapkan dapat memperkuat intermediasi perbankan sehingga memperkokoh stabilitas

MENGENAL INDEKS HARGA SAHAM

Gambar
APA ITU INDEKS SAHAM Umumnya di bursa saham dunia mengenal lebih dari satu indeks. Contohnya di AS, ada S&P500, Dow Jones, Nasdaq. Sedangkan di BEI, ada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau Jakarta Composite Index (JCI), Indeks LQ45, Jakarta Islamic Index (JII), Indeks Sektoral, serta Indeks Individual. Selain indeks utama tersebut, indeks lainnya adalah Kompas-100 dan Bisnis-27. IHSG pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983. Tapi, hari dasar perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan nilai 100. Kalau IHSG merepresentasikan rata-rata dari seluruh saham di BEI, LQ45 hanya menghitung indeks untuk 45 saham unggulan yang cukup aktif. Jakarta Islamic Index (JII) memuat 30 saham pilihan yang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI. Indeks sektoral sesuai namanya memuat saham yang memiliki kesamaan bidang bisnis. Sedangkan Indeks Individual, tentu saja satu saham saja. Kompas-100 adalah indeks dari 100 saham yang diterbitkan pa

PASAR MODAL

Pengertian PASAR MODAL Pasar modal adalah sebuah lembaga keuangan negara yang kegiatannya dalam hal penawaran dan perdagangan efek (surat berharga). Pasar modal bisa diartikan sebuah lembaga profesi yang berhubungan dengan transaksi jual beli efek dan perusahan publik yang berkaitan dengan efek. Sehingga pasar modal biasa dikenal sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli modal atau dana. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Pasar modal memberikan berbagai alternatif untuk para investor selain berbagai investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli tanah, asuransi, emas dan sebagainya. Pasar modal merupakan penghubung antara investor (pihak yang memiliki dana) dengan perusahaan (pihak yang memerlukan dana jangka panjang) ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrum