Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

DOSEN ALI MUHLI, SE., MM. TUGAS MATA KULIAH EKONOMI INTERNASIONAL: KELOMPOK 2

Kebijakan Ekonomi Bagian III a.        Bea spesifik bersifat regresif. Keuntungannya : 1)       Mudah dilaksanakan. 2)       Dapat digukana alat control proteksi industry dalam negeri. Kerugiannya : 1)       Pengenaan tariff dirasakan kurang/tidak adil karena tidak membedakan harga/kualitas barang. 2)       Hanya dapat digunakan sebagai alat control proteksi yang bersifat statis. Tujuan dan Fungsi Bea Masuk a.        Menurut Tujuannya 1)       untuk membatasi impor barang tertentu. 2)       Untuk meningkatkan penerimaan negara b.       Menurut Fungsinya 1)       Untuk mengatur perlindungan ekonomi industri dalam negeri 2)       Salah satu sumber penerimaan negara A.     Kebijakan Nontarif Barrier 1         Instrumen Kebijakan Nontarrif Kebijakan Nontariff barrier (NTB) adalah berbagai kebijakan perdagangan selain bea masuk yang dapat menimbulkan distrosi, sehingga mengurangi petensi manfaat perdagangan internasional. 2         Sistem kuot

DOSEN ALI MUHLI, SE., MM. TUGAS MATA KULIAH EKONOMI INTERNASIONAL: KELOMPOK 2

Kebijakan Ekonomi Bagian II Kebijakan perdagangan internasional di bidang impor dapat dikelompokkan menjadi dua macam kebijakan sebagai berikut : A.     Kebijakan Tariff Barrier Kebijakan Tariff Barrier (TB) dalam bentuk bea masuk   adalah sebagai berikut : 1         Pembebasan bea masuk/ tariff rendah adalah antara 0% s/d 5% : dikenakan untuk bahan kebutuhan pokok dan vital, seperti beras, mesin-mesin vital, alat-alat militer/pertahanan/ keamanan. 2         Tarif sedang antara > 5% s.d 20% : dikenakan untuk barang setengah jadi dan barang-barang lain yang belum cukup di produksi di dalam negeri. 3         Tarif tinggi di atas 20% : dikenakan untuk barang-barang mewah dan barang-barang lain yang sudah cukup diproduksi di dalam negeri dan bukan barang kebutuhan pokok. Kebijakan Mekanisme Perhitungan pengenaan tariff 1         Tarif ad-valorem, yaitu presentase tertentu dari pajak yang dikenakan berdasarkan nilai barang-barang yang diimpor. 2         Tarif

DOSEN ALI MUHLI, SE., MM. TUGAS MATA KULIAH EKONOMI INTERNASIONAL: KELOMPOK 2

Kebijakan Ekonomi Bagian I Pengertian Kebijakan Ekonomi Internasional Kebijakan ekonomi internasional diartikan sebagai berbagai tindakan dan peraturan yang dijalankan suatu negara, baik secara langsung maupan tidak langsung, yang akan mempengaruhi struktur, komposisi, dana rah perdagangan internasinal dari/ke negra tersebut. Instrumen Kebijaksanaan Ekonomi Internasional Instrumen kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor diartikan sebagai berbagai tindakan dan peraturan yang dikeluarkan pemerintah, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang akan memepengaruhi struktur, komposisi, dana rah transaksi serta kelancaran usaha untuk peningkatan devisa ekspor suatu negara. Kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor dikelompokkan menjadi dua macam kebijakan sebagai berikut : A.     Kebijakan Ekspor di dalam Negeri 1         Kebijakan perpajakan dalam bentuk pembebasan, keringanan, pengembalian pajak ataupun pengenaan pajak ekport/PET untuk bara

Pemasaran Global dan Contoh Kasusnya

Pemasaran Global Pemasaran global adalah proses menfokuskan sumber daya (manusia, uang, aset fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan menanggapi ancaman pasar global.Pasar demikian biasanya tercipta karena adanya konsumen yang lebih menyukai produk standar , harga murah, dan karena adanya perusahaan global yang memanfaatkan jaringan operasi dunia mereka untuk bersaing dipasar-pasar global. Dimensi-dimensi utama dalam pemasaran global: Lingkungan pemasaran global Segmentasi pasar global Pemasaran dengan sasaran global Merumuskan strategi dan rencana pemasaran global Bauran pemasaran global Mengelola dan memimpin usaha pemasaran global. Sementara itu, defenisi yang lebih luas dikemukakan oleh Giddens (1999) yang merumuskan globalisasi sebagai “interkoneksi sedunia pada level kultural, politik dan ekonomi yang dihasilkan dari eliminasi hambatan-hamabatan komunikasi dan perdagangan”. Dengan kata lain, Giddens meyakini bahwa