Menumpuknya utang luar negeri Indonesia
Prestasi Jokowi, Utang Luar
Negeri Semakin Menumpuk Menjadi Rp4.202 Triliun
Pengamat ekonomi politik dari Pusat
Kajian Ekonomi Politik Universitas Bung Karno, Salamuddin Daeng menyebutkan,
selain APBN yang gagal mecapai target, sektor keuangan secara keseluruhan pada
era pemerintahan Jokowi mengahadapi masalah yang sangat serius.
“Masalah besar itu dipicu oleh utang pemerintah dan swasta yang
semakin besar baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” kata Daeng dalam
keterangan yang diterima Aktual.com, Kamis (19/5).
Menurut dia, bahkan lembaga rating agency seperti Moody’s
menyatakan, meskipun utang pemerintah tergolong moderat, namun jika dilihat
nilai tukar yang tidak stabil menghadapkan utang pemerintah pada risiko yang
besar.
Berdasar data yang dikantonginya, sebanyak 38 persen dari
obligasi pemerintah daerah merupakan mata uang asing dan investasi luar negeri.
Bahayanya adalah, sejak awal Mei 2016 nilai tukar rupiah terhadap dollar AS
menunjukkan tren penurunan yang tajam.
“Sementara utang swasta menghadapi masalah yang jauh lebih
berat. Bahkan Moody’s secara khusus memberikan warning terhadap utang swasta
itu,” tegas dia.
Dia kembali mengungkapkan, saat ini utang pemerintah berada pada
posisi 26,8 persen terhadap PDB dan utang swasta sebesar 23.7 persen terhadap PDB.
“Utang swasta telah meningkat 11,3 persen dari tahun 2010, yakni
dari 12,4 persen terhadap PDB menjadi 23,7 persen terhadap PDB dan didominasi
oleh mata uang asing,” ingat dia.
Menurut catatan Bank Indonesia (BI), kata dia, utang luar negeri
pemerintah hingga kwartal I 2015 sebesar US$ 151,312 miliar. Sedangkan utang
luar negeri swasta senilai US$ 164,673 miliar.
“Jadi secara keseluruhan utang luar negeri pemerintah dan swasta
mencapai US$ 315,985 miliar atau sebesar Rp. 4.202 triliun,” tegasnya.
Prestasi Jokowi, Utang Luar Negeri Semakin Menumpuk Menjadi
Rp4.202 Triliun
Penambahan utang luar negeri yang besar itu juga dikontribusikan
oleh Pemerintahan Joko Widodo ini. Sejak mulai memerintah kuartal IV 2014 lalu
hingga kuartal I 2016 ini, utang luar negeri pemerintah meningkat US$ 21,576
miliar, dan swasta meningkat senilai US$ 22,657 miliar.
“Sehingga
secara keseluruhan utang luar negeri meningkat Rp.588,30 triliun,” tegasnya.
Sementara
itu, lanjut dia, utang dalam negeri pemerintah dalam bentuk surat utang negera
mencapai Rp1,327,44 triliun dan mengalami peningkatan senilai Rp235,09 triliun
antara September 2014 – Desember 2015.
“Jadi,
pemerintahan Jokowi adalah yang paling berprestasi dalam menciptakan utang
ini,” pungkas dia.
SUMBER:
http://www.aktual.com/prestasi-jokowi-utang-luar-negeri-semakin-menumpuk-menjadi-rp4-202-triliun/
Komentar
Posting Komentar